Jumat, 20 November 2015

laporan pkl



BAB I
PENDAHULUAN
1.             Latar Belakang
Indonesia merupakan negara agraris yang artinya pertanian memegang peranan penting dari keseluruhan perekonomian nasional. Hal ini dapat ditunjukkan dan banyaknya penduduk atau tenaga kerja yang hidup dan bekerja pada sektor pertanian (Setiawan, 1994).
Buncis merupakan salah satu jenis tanaman sayuran polong yang memiliki banyak kegunaan. Sebagai bahan sayuran, polong buncis juga dapat dikonsumsi dalam keadaan muda atau dikonsumsi bijinya. Polong buncis yang di petik pada masih muda memiiki rasa agak manis sehingga sangat cocok untuk bahan sayuran. Polong buncis yang muda dapat di masak untuk berbagai jenis masakan, misalnya sayuran kari, sayur lodeh, pelengkap bestik, gado-gado, pecel, oseng-oseng, sayur asam,lalaban matang manis, lalaban mentah, dan sebagainya.namun polong buncis yang sudah tua, kurang cocok untuk di buat sayur karena kulitnya cukup keras (Cahyono,1988).
Saat ini, buncis telah menjadi salah satu komoditas ekspor yang potensial bagi sektor holtikultura Indonesia, baik dalam buncis segar maupun produk olahan. Negara tujuan ekspor buncis olahan antara lain Singapura, Hongkong, Malaysia, Inggris, Prancis, dan Australia. Beberapa kultivar yang di kenal memiliki produktivitas tinggi, di antaranya Sutera, Horti-3, Lebat-1, Snap Bean-G13, Snap-612, dan Sora(Cahyono, 1988).
Tabel 1 menunjukan rata-rata produk buncis Indonesia selama 2007 – 2011 memperlihatkan kecenderungan yang meningkat, dengan rata-rata hasil selama kurun waktu tersebut sebesar 9,24 ton ha-1.. Kacang buncis termasuk tanaman menyerbuk sendiri,  tetapi persilangan alami sering terjadi meskipun dalam jumlah atau persentase sangat sedikit. Bunga buncis mekar pada pagi hari sekitar jam 07.00 – 08.00WIB. Dari proses-proses penyerbukan bunga akan dihasilkan  buah yang disebut polong. Polong buncis berbentuk panjang bulat atau panjang pipih dengan panjang berkisar antara 12 – 13cm (Rukmana, 1994).

Tabel 1. Rata-Rata Produk Buncis Indonesia Selama Tahun 2007 – 2011.
    Tahun
Luas Lahan (ha)
Produksi (ton)
Rata-Rata Hasil (ton ha-1)
2007
31.330
266.932
8,52
2008
31.276
266.472
8,52
2009
30.695
290.989
9,48
2010
36.483
336.373
9,22
2011
32.063
334.738
10,44
Sumber: Data Diolah Dari Direktorat Jendral Hortikultura Kementerian Pertanian RI (2013).
Tanaman buncis merupakan komoditi sayuran yang banyak di minati karena mengandung Zat Lignin, Enzym, Protease, Inhibitor, Potassium, Fosfor, Serat, dan Kalsium yang bermanfaat untuk melancarkan sistem pencernaan, menetralkan kadar gula dalam darah, mampu mengobati tukak lambung, dapat mencegah kanker lambung dan kanker ganas lainnya(Rukmana, 1994).
2.             Perumusan Masalah
1.             Bagaimana teknik budidaya tanaman buncis di HORTIMART AGRO CENTER?
2.             Bagaimana sistem penanganan pasca panen tananam buncis di HORTIMART AGRO CENTER?
3.             Tujuan
1.             Untuk mengetahui teknik budidaya tanaman buncis di HORTIMART AGRO CENTER.
2.             Mengetahui sistem penanganan pasca panen tananam buncis di HORTIMART AGRO CENTER.




4.             Manfaat
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan diharapkan mampu memberikan manfaat baik bagi mahasiswa maupun bagi lembaga yang menjadi tempat Praktek Kerja Lapangan. Adapun manfaatnya antara lain :
1.             Dapat berguna untuk menambah pengetahuan dan pengalaman yang tidak didapatkan di perkuliahan.
2.             Dapat mengembangkan dan menerapkan teori di perkuliahan untuk dipratekkan.
3.             Memberikan masukan yang bermanfaat bagi lembaga yang menjadi tempat Praktik Kerja Lapangan untuk menentukan kebijakan – kebijakan dimasa mendatang.
4.             Dapat sebagai tambahan informasi dan menjadi acuan dalam pembudidayaan buncis.












BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.           Klasifikasi dan MorfologiTanaman Buncis
            Kedudukan tanaman buncis dalam tata nama tumbuhan (Taksonomi)diklasifikasikan kedalam:
Kingdom      : Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)
Super Divisio  : Spermatophyta (Menghasilkan Biji)
Divisi              : Magnoliophyta ( Tumbuhan Berbunga)
Kelas            : Magnoliopsida ( Berkeping Dua / Dikotil)
Sub Kelas     : Rosidae
Ordo             : Fabales
Famili           : Fabaceae ( Suku Polong – Polongan)
Genus: Phaseolus
Spesies          : Phaseolus vulgaris L.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Buncis). 







Gambar 1. Kacang buncis

            Suku kacang-kacangan (Leguminosae atau Papilionaceae) mempunyai 690 genera dan sekitar 18.000 spesies.  Beberapa spesies yang paling dekat dengan tanaman buncis diantaranya adalah kratok (P. lunatus L.) dan kacang hijau (Bushan K.B, et al. 2007).
Tabel 2. Kandungan Gizi Pada Polong Buncis.
Kandungan
Satuan
Per 100 g
UMUM
Air
G
10,8
Energi
Kcal
343,0
Protein
G
18,8
Total lipid (lemak)
G
2,0
Karbohidrat
G
64,1
Serat, total dietary
G
25,2
MINERAL
Calcium, Ca
Mg
186,0
Iron, Fe
Mg
3,4
Magnesium, Mg
Mg
188,0
Phosphorus, P
Mg
304,0
Potassium, K
Mg
1316,0
Sodium, Na
Mg
18,0
Zinc, Zn
Mg
1,9
VITAMIN
Vitamin C, total ascorbic acid
Mg
4,6
Thiamin
Mg
0,535
Riboflavin
Mg
0,221
Niacin
Mg
2,083
Vitamin B-6
Mg
0,401
Folate, DFE
µg
399,0
Vitamin A, IU
IU
8,0
LEMAK
Fatty acids, total saturated
G
0,221
Fatty acids, total monounsaturated
G
0,138
Fatty acids, total polyunsaturated
G
1,207
Cholesterol
Mg
0
Sumber: (USDA, 2011).
            Tanaman kacang buncis dan kacang jogo mempunyai nama ilmiah yang sama yaitu Phaseolus vulgaris L. hanya tipe pertumbuhan dan kebiasaan penennya berbeda.  Kacang buncis umumnya tumbuh merambat (Pole beans) dan dipanen polong-polong mudanya saja.  Sedangkan kacang jogo (kacang  merah) sebenarnya merupakan kacang buncis tipe tegak (tidak merambat) dan umumnya dipanen polong tua atau biji-bijinya saja, sehingga disebut juga Bush beans.  Nama umum di pasaran Internasional untuk kacang buncis disebut Snap beans atau French beans, sementara kacang jogo dinamakan Kidney beans(Bushan K.B, et al. 2007).
            Menurut Cahyono (1988), bagian atau organ – organ penting tanaman buncis adalah sebagai berikut:
1.    Akar
       Tanaman buncis berakar tunggang dan berakar serabut. Akar tunggang tumbuh lurus kedalam hingga kedalaman sekitar 11 – 15 cm, sedangkan akar serabut tumbuh menyebar (horizontal) dan tidak dalam. Perakaran tanaman buncis dapat tumbuh dengan baik bila tanahnya subur, mudah menyerap air (porous), dan subur. Perakaran tanaman buncis tidak tahan terhadap genangan air (tanah becek). Akar tanaman bagian dari organ tubuh yang berfungsi untuk berdirinya tanaman serta penyerapan zat hara dan air.
2.    Batang
       Batang tanaman buncis berbengkok – bengkok, berbentuk bulat, berbulu atau berambut halu, berbuku – buku atau beruas – ruas, lunak tetapi cukup kuat. Ruas – ruas batang mengalami penebalan. Batang tanaman berukuran kecil dengan diameter hanya beberapa milimeter. Batang tanaman berwarna hijau,tetapi pula da yang berwarn ungu,tergantung pada varietas. Selain itu,batang tanama buncis bercabang banyak menyebar merata sehingga tanaman tampak rimbun.
3.      Daun
       Daun tanaman buncis berbentuk bulat lonjong,ujung daun runcing,tepi daun rata, berbulu atau berambut halus,dan memiliki tulang – tulang menyirip. Kedudukan daun tegak agak mendatar dan bertangkai pendek. Setiap cabang tanaman terdapat tiga daun yang kedudukannya berhadapan. Ukuran dun buncis sangat bervariasi, tergantung pada varietasnya,daun yang berukuran kecil memiliki ukurn lebat 6 – 7,5 cm,dan panjang 7,5 – 9 cm. Sedangkan daun yang berukuran besar memiliki ukuran lebar 10 – 11 cm,dan panjang 11 – 13 cm.


4.    Bunga
       Bunga tanaman buncis merupakan maai (panicle).Tunas – tunas utama panicle bercabang – cabang setiap cabang tumbuh tunas bunga. Selain itu,bunga tanaman buncis tergolong bunga sempurna atau berkelamin dua (hemaprodit),karena benang sari atau tepung sari dan kepala benang sari atau putik terdapat dalam satu tandan bunga. Persarian bunga tanaman buncis dapat terjadi dengan bantuan  serangga atau angin. Bunga buncis tumbuh dari cabang yang masih muda atau pucuk – pucuk muda.
5.       Polong
       Polong buncis memiliki bentuk yang bervariasi, tergantung pada varietasnya. Ada yang berbentuk pipih dan lebar yang panjangnya lebih dari 20 cm, bulat lurus dan pendek kurang dari 12 cm, serta bentuk silindris agak panjang sekitar 12 – 20 cm. Polong buncis tersusun bersegmen – segmen. Jumlah biji dalam satu polong bervariasi antara 5 – 14 buah, tergantung pada panjang polong. Pada polong yang berukuran panjang, jumlah bijinya lebih banyak jika dibandingkan dengan biji polong yang pendek.
B.            Syarat Tumbuh
1.    Tanah
       Tanaman buncis dapat tumbuh dengan baik bila ditanam di dataran tinggi, yaitu sekitar 1.000 - 1.500 meter di atas permukaan laut. Jenis tanah yang cocok adalah andosol dan regosol karena mempunyai drainase yang baik. Tanah andosol hanya terdapat di daerah pegunungan yang mempunyai iklim sedang dengan curah hujan di atas 2500 mm/tahun. Tanah andosol mempunyai ciri berwarna hitam, kandungan bahan organiknya tinggi, bertekstur lempung sampai debu, remah, gembur, dan permeabilitasnya sedang. Tanah regosol biasanya berwarna kelabu, cokelat, dan kuning, bertekstur pasir sampai berbutir tunggal dan permeabel. Derajat keasaman (pH) yang optimal untuk pertumbuhan tanaman buncis adalah 5,5 – 6( Karjono, 1992).

2.      Iklim
            Menurut Setianingsih dan Khaerodin (1991), syarat tumbuh yang dapat mempengaruhi tanaman buncis dari faktor iklim adalah sebagai berikut:
a.          Curah Hujan
        Tanaman buncis dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan curah hujan 1.500 - 2.500 mm per tahun.  Tanaman ini paling baik ditanam pada akhir musim kemarau (menjelang musim hujan) atau akhir musim hujan (menjelang musim kemarau). Pada saat peralihan, air hujan tidak begitu banyak sehingga sangat cocok untuk fase pertumbuhan awal tanaman buncis, fase pengisian, dan pemasakan polong. Pada fase tersebut dikhawatirkan terjadi serangan penyakit bercak bila curah hujan terlalu tinggi.
b.          Suhu
        Suhu udara yang paling baik untuk pertumbuhan buncis adalah 20 - 250C. Pada suhu kurang dari 200C tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis dengan baik, akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi terhambat dan jumlah polong yang dihasilkan akan sedikit. Sebaliknya, pada suhu udara yang lebih tinggi dari 250C banyak polong yang hampa. Hal ini terjadi karena proses pernapasan (respirasi) lebih besar daripada proses fotosintesis pada suhu tinggi.
c.          Cahaya
        Cahaya matahari diperlukan oleh tanaman untuk proses fotosintesis. Umumnya tanaman buncis membutuhkan cahaya matahari yang besar atau sekitar 400 - 800 footcandles. Oleh karena itu, tanaman buncis termasuk tanaman yang tidak membutuhkan naungan.
d.         Kelembaban udara
       Kelembaban udara yang diperlukan tanaman buncis sekitar 50 - 60% (sedang). Kelembaban ini agak sulit diukur, tetapi dapat diperkirakan dari lebat dan rimbunnya tanaman. Kelembaban yang terlalu tinggi dapat mempengaruhi terhadap tingginya serangan hama dan penyakit. Beberapa jenis aphis (kutu) dapat berkembang biak dengan cepat pada kelembaban 70 - 80 %.
C.           Penanganan Pascapanen
   Menurut Setianingsih dan Khaerodin (1991), penanganan pascapanen meliputi sortasi, pengepakan dan pengangkutan,  penyimpanan, dan pengepakan untuk konsumen.
1.      Sortasi
Sortasi meliputi kegiatan – kegiatan membuang atau memisahkan hasil berdasarkan kualitas dan mengadakan klasifikasi. Polong boncis yang cacat akibat serangan hama atau penyakit, polong yang tua maupun polong yang patah akibat panen yang kurang baik, semuanya kita pisahkan. Polong – polong yang demikian akan mengurangi nilai pasar dan nilai beli dari komoditi tersebut. Proses sortasi ini biasanya dilakukan di tempat-tempat pengumpulan yang diletakan tidak jauh dari lahan pertanian. Tempat dilakukannya sortasi ini harus cukup terlindung, supay hasil yang baru dipanen tidak lekas menjadi layu.
2.      Pengepakan dan pengangkutan
Polong buncis yang akan dipasarkan sebaiknya dikemas dengan baik untuk memudahkan perhitungan, pengangkutan dan menambah penampilan menjadi lebih menarik. Pengemasan atau pengepakan polong buncis untuk konsumen dapat dibuat beragam, dan setiap pengemasan harus berisi polong buncis yang berukuran yang sama. Dengan demikian akan memudahkan konsumen untuk membei menurut kebutuhannya. Pengemasan polong buncis dalam kantong plsatik poly ethylene harus diberi lubang dengan diameter 0,5 cm dan jarak antara lubang 8 cm.
Biasanya pengangkutan hasil panen dilakukan sesuai dengan tujuan pengirimannya. Pengangkutan dengan volume kecil ditunjukan kepedagang – pedagang setempat dapat dilakukan dengan tenaga manusia, hewan atau kendaraan bermotor. Pengangkutan dalam jarak jauh dengan volume yang lebih besar dapat menggunakan kapal, kerta api, atau pesawat terbang. Dalam memilih alat pengangkutan ini, yang penting adalah kelancaran atau cepatnya sampai tujuan dan dipilih yang biayanya murah. Selain itu, alat tersebut harus bebas dari bau-bauan karena dapat meresap kedalam hasil yang diangkut.
3.      Penyimpanan
            Buncis tergolong jenis sayuran yang tidak tahan disimpan lama dalam keadaan segar, cepat rusak atau busuk sehingga disebut sebagai perishable foods. Hal ini terjadi karena setelah dipanen masih menjadi respirasi dan transpirasi sehingga lama kelamaan komoditi ini mengalami kemunduran ( deterioration). Dengan kemunduran tersebut menyebabkan komoditi menjadi lebih peka terhadap serangan jasad reniksehingga komoditi menjadi rendah mutunyadan akhirnya membusuk. Mengingat sifat buncis tersebut maka diperlukan penyimpanan khusus bila buncis tidak langsung dikonsumsi. Cara penyimpanan yang biasa dilakukan adalah sistem refrigerasi (pendinginan), dengan suhu 32 – 400F atau 0 – 40C dan kelembapan 85 – 90%. Pada keadaan yang demikian, maka umur buncis bisa mencapai 2 – 4 minggu. Ruang penyimpanan diusahakan agar udara segar dapat beredar dan selalu berganti.
4.      Pengepakan untuk konsumen
Umumnya konsumen menghendaki buncis dalam keadaan segar, bersih, sehat dan pempunyai ukuran yang sama. Untuk itu diperlukan pengepakan lagi sebelum sampai kekonsumen. Pengepakan ini telah dilakukan oleh produsen yang memasok buncis kepasar swalayan. Tiap pak mepunyai berat sekitar 1 – 1,5 kg dan berisi buncis yang seragam ukurannya. Pasar swalayan dalam menjaga kesegaran, komoditi tersebut diletakan di lemari pendingin. Pekerjaan seperti ini masih belum dilakukan oleh pedagang sayur-sayuran dipasar. Mereka masih mencampur adukkan antara buncis yang berkualitas baik dengan yang berkualitas jelek. Malah ada yang sengaja mencampuradukkan keduanya agar dagangan tersebut habis terjual. Tindakan ini kurang baik dan merugikan karena dapat membuat konsumen tidak percaya lagi akan mutu hasil yang dipasarkannya dan enggan untuk membeli lagi
BAB III
METODE PELAKSANAAN
A.           Waktu Dan Tempat Praktik Kerja Lapangan
Kegiatan Praktik Kerja Lapangandilaksanakan pada tanggal  1Februari 2015 sampai dengan 28 Februari 2015 di HORTIMART AGRO CENTER yang berlokasi di Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang.
B.            Teknik Pengumpulan Data
1.      Metode Dasar
Metode yang digunakan dalam kegiatan Praktik Kerja Lapanganini dengan menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu metode yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalah yang ada pada saat ini.Berdasarkan pengamatan tersebut mahasiswa mendeskripsikan kondisi dan kegiatan selama Praktik Kerja Lapanganserta menggambarkan teknik budidaya tanaman buncis di HORTIMART AGRO CENTER.
2.      Metode Pengumpulan data
a.       Observasi
Observasi secara langsung dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap kondisi di Lokasi Praktik Kerja Lapangan selama kegiatan praktik dilakukan antara lain mengenai permasalahan yang dihadapi, solusi dalam pemecahan masalah tersebut dan halhalyang releven dengan tujuan pelaksanaan kegiatan praktik.
b.      Wawancara
Wawancara yaitu pengumpulan data yang dilakukan kepada narasumber melalui pertanyaan yang berkaitan dengan aspek yang dikaji.
c.       Tindakan
Tindakan yaitu mahasiswa secara aktif mengikuti langsung kegiatan yang ada di HORTIMART AGRO CENTER. Mahasiswa mengikuti semua aktifitas untuk mengetahui, memahami, dan mempraktekkan secara detail seluruh kegiatan dari hulu sampai hilir dari proses pengolahan lahan, pembudidayaan, penanganan pasca panen sampai dengan komoditas sayuran.
d.      Pencatatan
Mahasiswa melakukan pencatatan data yang berupa informasi yang berasal dari sumbersumberyang relevan dan dapat dipercaya.
e.       Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan pengambilan gambar terhadap kegiatan yang dilakukan di PT. HORTIMART AGRO CENTER.
f.       Kajian Pustaka
Mahasiswa mengumpulkan data-data sumber pustaka atau penelitian terdahulu dengan tujuan menguatkan laporan  Praktik Kerja Lapangan.
C.         Rencana kegiatan
Tabel 3. Rencana kegiatan
No.
Jenis Kegiatan
Waktu
1
Survei Lapangan
10 November 2014
2
Penyusunan Proposal
17 November – 3 Desember 2014
3
Perijinan
23 Oktober 2014
4
Pelaksanaan
1Februari – 28 Februari 2015
5
Penyusunan Laporan
5 Maret 2015













BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    KONDISI UMUM PERUSAHAAN
1.   Sejarah singkat PT. HORTIMART AGRO CENTER
          Dr. Ir. Januar Darmawan dan Ir. Budi Darmawan mendirikan PT. HORTIMART TAMA pada tahun 1970. PT. HORTIMART UTAMA hanya digunakan sebagai tempat rekreasi keluarga. Area tersebt mulai ditanami tanaman jeruk, kelengkeng, rambutan, dan durian pada tahun 1972. PT. HORTIMART TAMA mengalami kemunduran pada tahun 1979. Persahaan tersebt digantikan oleh PT. JASA DHARMA UTAMA yang merupakan gabungan dari beberapa perusahaan bidang pertanian dan dikelola oleh badan hukum tersendiri seperti UFI dan perkebunan cengkeh. Namun, PT. JASA DHARMA UTAMA bubar pada tahun 1984. Hal ini menyebabkan perusahaan- perusahaan yang dinaunginya berdiri sendiri.
          PT. HORTIMART UTAMA mulai bangkit kembali pada tanggal 2 Februari 1984. Perusahaan ini melakukan usaha pembibitan tanaman buah yang dilakukan di kebun. Kebun PT. Hortimart utama terkenal dengan intres jeruk yang baik. Hal ini merupakan asal mula dilakukannya pembibitan tanaman jeruk secara mini grafting yang dikelola oleh Ir. Heru Pamenang.pembibitan mini grafting dikembangkan pada tanaman durian dan melinjo. Usaha PT. Hortimart utama berkembang pesat, namun pada tahun 1997 ditutup karena mengalami kebangkrutan.
          PT. Hortimart utama mulai dibuka kembali tahun 1999 dan berganti nama menjadi PT. Hortimart agro center dibawah pimpinan C. Widodo Utomo, MSc. PT. Hortimart agro center merintis kembali usaha PT. Hortimart utama yang mengalami kebangkrutan. Sejak tahun 2005 hingga sekarang, PT. Hortimart agro center dikelola oleh Ir. Budi Darmawan yang merupakan pemilik PT. hortimart agro center dengan visi dan misi sebagai berikut:


Visi:
-       Mensejahterakan para petani di Kecamatan Bawen.
-       Menjadikan PT. Hortimart agro center sebagai tempat agro wisata.
Misi:
-       Membuka lapangan pekerjaan untk masyarakat sekitar.
-       Mendapatkan keuntngan.
2.    Lokasi dan luas areal
            Lokasi PT. Hortimart agro center terletak di daerah bawen, letak geografis kebun PT. Hortimart agro center mempunyai keadaan tanah yang berbukit-bukit dengan ketinggian kebun ± 450 m dpl. PT. Hortimart agro center terletak di lingkungan Berokan, Kelurahan Bawen, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang dengan batas sebagai berikut:
A.  Sebelah utara     : Jalan raya (solo - semarang)
B.  Sebelah selatan  : Berokan, Kecamatan Bawen.
C.  Sebelah barat     : Berokan, Kecamatan Bawen.
D.  Sebelah timur     : Desa Ngancar, Kecamatan Bawen.
            PT. Hortimart agro center memiliki 3 kebun produksi. Lokasi kebun yang dipilih untuk pelaksanaan praktik kerja lapangan adalah kebun hortimart 1 memiliki luas lahan ± 25 ha. Curah hujan yang ada pada area kebn adalah 33 mm/hari dengan suhu rata-rata 34˚C dan kelembapan sekitar 23%. Tanah pada area kebun produksi berwarna merah kekuninggan. Kebun hortimart 1 dibagi menjadi beberapa area berdasarkan komoditinya, seperti lahan area sayur terbka, screenhouse, dan beberapa hanca untuk tanaman keras.
B.     STRUKTUR ORGANISASI
     Struktur organisasi merupakan alat untk membantu manusia dalam mengatur mekanisme suatu perusahaan. Organisasi adalah bentuk persekutuan antara 2 orang atau lebih yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan terikat secara formal.



Gambar 2. Struktur Organisasi Hortimart Agrocenter
Managing Director
Ir. Budi Dharmawan
Manager pembelian/pemasaran
Nur Yasid
Manager Acc/Keu/umum/Sekret
Novita Triani Ismanto
Wakil Managing Director
Ahsana Damayanti, SE
Manager Pembelian
Manager Resto
GM Resto/Wisata
Donny Hartanto
GM Pasar
Ahsana Damayanti, SE
GM Kebun/Agro Supply
Hengki Febrianto, SPi
Manager Kebun
Manager Supply
Manager Penjualan
Manager wisata
 

















Tugas dari masing-masing jabatan antara lain:
1.      Managing Director (MD)
                        Tugas dan tanggung jawab managing director adalah sebagai seorang komunikator, pengambil keputusan, pengelola, dan eksekutor. Peran pengambil keputusan mencakup keptusan penting terkait kebijakan dan strategi. Sebagai pemimpin managing director (MD) memotivasi karyawan dan menggerakkan perubahan dalam organisasi. Sebagai pengelola MD mengawasi operasi organisasi setiap hari, bulan dan tahun.
2.      Wakil Managing Director
                        Tugas dan tanggung jawab wakil MD adalah membantu tugas seorang MD dan bertanggung jawab penuh terhadap MD.
3.      General Manager (GM) Pasar
                        Tugas dan tanggung jawabnya adalah merencanakan strategi pemasaran perusahaan secara menyeluruh agar dapat berjalan secara optimal, memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi pemasaran serta memastikan kelancaran pelaksanaannya, mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi pemasaran agar memperoleh pemasaran strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahn berikutnya, mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi pemasaran perusahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul, dan bertanggung jawab penuh atas kegiatan penjualan dan pembelian berbagai komoditas yang ada.
4.      General manager (GM) kebun/agro supply
                        Tugas dan tanggung jawabnya adalah merencanakan strategi kebun perusahaan secara menyeluruh agar dapat berjalan secara optimal, memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi kebun serta memastika kelancaran pelaksanaannya, mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi kebun agar memperoleh masukan strategis sebagai usulan untuk kebijakan tahun beriktnya, mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi kebun persahaan serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul, dan bertanggung jawab terhadap kegiatan oprasi dilapangan meliputi kegiatan pembibitan, pengelolaan, dan pengawasan hasil kebun.
5.      General manager (GM) resto/wisata
                        Tugas dan tanggung jawabnya adalah merencanakan strategi perusahaan di sektor resto dan agro wisata secra menyeluruh agar dapat berjalan secara optimal, memonitor pelaksanaan kebijakan dan strategi perusahaan di sektor resto dan agro wisata serta memastikan kelancaran pelaksanaannya, mengontrol dan mengevaluasi implementasi strategi perusahaan di sektor resto dan agro wisata agar memperoleh masukan strategis sebagai masukan untuk kebijakan tahun berikutnya, mengevaluasi dan menganalisa hasil implementasi strategi perusahaan disektor resto dan agro wisata serta mencari usulan atas pemecahan masalah yang timbul, dan bertanggung jawab atas kegiatan yang berada dalam lingkup resto dan wisata.
6.      Manager acc/keu/umum/SDM/sekret
                        Tugas dan tanggung jawabnya adalah merencanakan rencana kerja bidang acc/keu/umum/SDM/sekret, mengorganisasikan kegiatan dibidang acc/keu/umum/SDM/sekret, mengaktualisasikan dan mengimplementasikan kegiatan dibidang acc/keu/umum/SDM/sekret, dan mengontrol seluruh kegiatan yang ada dibidang acc/keu/umum/SDM/sekret serta bertanggung jawab penuh atas kegiatan yang ada di bidang acc/keu/umum/SDM/sekret.
7.      Manager Prasarana
                        Tugas dan tanggung jawabnya adalah merencanakan rencana kerja bidang prasarana, mengorganisasikan kegiatan bidang prasarana, mengaktualisasikan dan mengimplementasikan kegiatan bidang prasarana dan mengontrol seluruh kegiatan yang ada dibidang prasarana serta bertanggung jawab penuh atas kegiatan yang ada di bidang prasarana.
8.      Manager Kebun
                        Tugas dan tanggng jawabnya merencanakan rencana kerja kebun, kegiatan kebun, mengaktualisasikan dan mengimplementasikan kegiatan kebun dan mengontrol seluruh kegiatan yang ada dikebun serta bertanggung jawab penuh atas kegiatan yang ada di kebun.
9.      Manager agro supply
                        Tugas dan tanggung jawabnya merencanakan rencana agro supply, mengorganisasikan kegiatan agro supply, mengaktualisasikan dan mengimplementasikan kegiatan agro spply dan mengontrol seluruh kegiatan yang ada dikebn serta bertanggng jawab penuh atas kegiatan yang ada di agro supply.
10.  Manager Penjualan
                        Tugas dan tanggng jawabnya adalah merencanakan rencana kegiatan penjualan, mengorganisasikan kegiatan penjualan, mengaktalisasikan dan mengimplementasikan kegiatan penjualan dan mengontrol selruh kegiatan penjualan serta bertanggng jawab penuh atas seluruh kegiatan penjualan berbagai komoditas.
11.  Manager pembelian
                        Tugas dan tanggung jawabnya yaitu merencanakan rencana kegiatan pembelian, mengorganisasi kegiatan pembelian, mengaktualisasi dan mengimplementasikan kegiatan pembelian dan mengontrol selrh kegiatan pembelian serta bertanggung jawab penuh atas seluruh kegiatan pembelian berbagai komoditas.
12.  Manager Resto
                        Tugas dan tanggung jawabnya adalah merencanakan rencana kegiatan resto, mengorganisasikan kegiatan resto, mengaktualisasi dan mengimplementasikan kegiatan resto dan mengontrol seluruh kegiatan resto serta bertanggung jawab penuh atas kegiatan yang ada di resto.
13.  Manager Wisata
                        Tugas dan tanggung jawabnya adalah merencanakan rencana kegiatan agro wisata, mengorganisasikan kegiatan agro wisata, mengaktualisasi dan mengimplementasikan kegiatan agro wisata dan bertanggng jawab penuh atas kegiatan agro wisata.
                        Status karyawan selain staff adalah buruh harian dengan upah Rp. 26.500/hari dengan jam kerja selama 6 jam dengan 6 hari kerja dalam seminggu. Upah lembur buruh harian adalah sebesar 4.250/jam, jam lembur maksimal 3 jam/hari. Uang makan lembur buruh harian adalah Rp. 5.000/hari. Pada hari libur diberlakukan 2 kali gaji bagi buruh harian yang masuk kerja.
                        Sistem pemasaran PT. HORTIMART AGRO CENTER adalah dengan pemasaran secara langsung di toko PT. HORTIMART AGRO CENTER dan juga dipasarkan di luar PT. HORTIMART AGRO CENTER seperti NIKI BARU, MALL CIPUTRA, CANDI AKPOL, ISTANA BUAH GAJAH MADA, TOKO HERMON dan SRI RATU. Untuk pengiriman barang dalam 1 minggu 3x pengiriman yait hari rabu, jumat dan hari minggu, proses pengiriman biyasanya dilakukan pada pagi jam 10:00 WIB atau jam 15:00 WIB setelah pelaksanaan pemanenan dan prosesing selesai.
                        Agro wisata yang ada di PT. HORTIMART AGRO CENTER adalah alternatif wisata yang ditawarkan kepada masyarakat umum bisa instansi ataupun perorangan untuk menikmati wisata kebun/agro. Sistem agro wisata yang diterapkan adalah berwisata mengelilingi selurh areal kebun PT. HORTIMART AGRO CENTER dengan menggunakan mobil yang didesain khsus sebagai mobil wisata dengan kapasitas 10 orang dengan tarif yang diberlakukan sebesar Rp. 50.000/trip.
C.    HASIL KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
     Praktik Kerja Lapangan di HORTIMART AGRO CENTER  dilaksanakan selama satu bulan, dimulai pada tanggal 2 Februari sampai dengan tanggal 28Februari 2015. Jadwal pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan adalah hari Senin sampai Sabtu di mulai dari jam 06.00 WIB sampai jam 10.00 WIB. Sedangkan pemasaran di laksanakan pada hari rabu sore di Swalayan daerah Salatiga.Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, kegiatan yang dilakukan mahasiswa di HORTIMART AGRO CENTER di antaranya adalah:
1.      Budidaya Tanaman Buncis
a.       Pembibitan
b.      Pengolahan Lahan
c.       Pemasangan Plastik Mulsa dan Penanaman
d.      Pemeliharaan :
-        Pemupukan
-        Pengairan
-        Penyiangan
e.       panen
f.       Pasca Panen
A.    Jadwal Kegiatan
     Jadwal pelaksanaan kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang bertempat di HORTIMART AGRO CENTER adalah sebagai berikut:
Tabel 4. Kegiatan Praktik Kerja Lapangan
No
Hari/Tanggal
Jenis Kegiatan
1
Senin,
02 Februari 2015
Perkenalan, pengarahan dan pengenalan lahan






2
Selasa,
03 Februari 2015
Pembersihan gulma sawi dan buncis, penyiraman sawi, pemupukan sawi, penanaan sawi, pemindahan bibit sawi dari potcrat ke sungkup, pembuatan lahan buncis, pembuatan bedengan.



3
Rabu,
04 Februari 2015
Panen kangkung, siomak, sawi, bayem, buncis dan tomat, pembersihan hasil panen, penyortiran dan pengemasan tomat dan buncis.



4
Kamis,
05 Februari 2015
Pemupukan buncis, pembuatan media tanam, pengguntingan daun kering tomat, pemupukan buncis dan jagung.



5
Jum’at,
06 Februari 2015
Panen buncis dan tomat, penyiraman tomat, pembersihan gulma buncis.
6


7
sabtu,
07 Februari 2015

senin,
09 Februari 2015

Penyemaian tomat, cabai, sawi dan siomak, pemupukan sawi, penanaman sawi, pembuatan tempat penyemaian, penyiraman bibit tomat.
Pembersihan gulma sawi, pemindahan bibit tomat dari potcrat ke polibag, pemberian tali pada media tanam buncis.
8
Selasa,
10 Februari 2015
Pemberian pupuk sawi, pembersihan gulma sawi dan kangkung, panen tomat.



9
Rabu,
11 Februari 2015
Penyiraman buncis, pembersihan gulma buncis, pemupukan tomat dan pengolahan lahan tomat, panen tomat dan pengepakan buncis.






10
Kamis,
12 Februari 2015
Penanaman bibit buncis di polibag, pemupukan buncis.






11


12
Jum’at,
13 Februari 2015

sabtu,
14 Februari 2015
Pembersihan gulam buncis, pemotongan daun atau tangkai bawah pada buncis, pengguntingan daun yang terserang hama
Pemupukan sawi, siomak dan kangkung.






13
Selasa,
17 Februari 2015
Pemupukan sawi, pembersihan gulma dan pengguntingan daun yang terkena hama pada buncis









14
Rabu,
18 Februari 2015
Panen sawi, kangkung, daun raja, pembersihan gulma buncis, pemasangan mulsa, pemberian pupuk pada bedengan.















15
Jum’at,
20 Februari 2015
Panen sawi, kangkung siomak, pembersihan hasil panen, pembersihan gulma buncis, pemotongan daun yang terserang hama buncis



16
Sabtu,
21 Februari 2015
Pemupukan sawi, bayem, kangkung, siomak, penyiraman kangkung.



17
Senin,
23 Februari 2015
Penyiraman buncis dan jagung, pemotongan daun yang terserang hama, panen buncis.






18
Selasa,
24 Februari 2015
Pemotongan daun tomat, penyiraman tomat, pembuatan bedengan.



19
Rabu,
25 Februari 2015

Panen sawi, kangkung, daun raja, pembersihan gulma buncis, pemasangan mulsa, pemberian pupuk pada bedengan.
20
Kamis,
26 Februari 2015
Penanaman bibit buncis di polibag, pemupukan buncis.
21


22
Jum’at,
27 Februari 2015

Sabtu,
28 Februari 2015
Pembersihan gulam buncis, pemotongan daun atau tangkai bawah pada buncis, pengguntingan daun yang terserang hama
PERPISAHAN.







1.      Budidaya tanaman buncis
a.       Budidaya tanaman buncis
     Tanaman yang dibudidayakan di HORTIMART AGRO CENTER salah satunya adalah tanaman buncis. Perusahaan ini memilih membudidayakan tanaman buncis karena hasilnya yang sangat menguntungkan.Metode budidaya tanaman buncis harus diperhatikan agar dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal.
     Tanaman buncis dapat tumbuh dengan baik dan produksinya tinggi pada kisaran suhu udaraantara 20C-25C. Keadaan suhu udara lebih dari 25C dapat menyebabkan kualitas polong sangat rendah. Tanaman buncis sendiri tumbuh pada ketinggian 200 – 1500 M dpl, ini sangat cocok ditanam di lahan HORTIMART AGRO CENTER karena memiliki ketinggian 450 M dpl dan temperatur udara ±230C. Tanaman buncis dapat di panen hingga lima belas sampai delapan belas panen. Hal ini sangat menguntungkan hortimart sebagai pihak yang membudidayakan. Selain itu tanaman buncis memiliki kandungan Gizi yang cukup tinggi di bandingkan dengan tanaman sayur buah lainnya. Dan tanaman ini dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik apabila ditanam pada akhir musim hujan/ menjelang musim kemarau,  dan tanaman buncis termasuk tanaman yang tidak membutuhkan naungan.


b.    Persiapan Benih
     Benih yang digunakan untuk penanaman buncis harus benih yang baik, yaitu berasal dari tanaman induk yang baik pula. Benih yang baik memenuhi persyaratan tertentu, antara lain bentuknya utuh, warna mengkilat, tidak cacat terutama pada mata bijinya, bebas dari hama dan penyakit, seragam, tidak tercampur dengan varietas lain, dan bersih dari kotoran. Sedangkan benih  yang  digunakan di Hortimart  benih yang sudah memenuhi persyaratan, karena untuk saat ini pihak Hortimart hanya membeli benih buncis dari toko pertanian. Benih yag baik mempunyai daya tumbuh yang tinggi, dapat disimpan lama, tahan terhadap serangan hama dan penyakit, tumbuh cepat dan seragam, serta mampu menghasilkan tanaman dewasa  yang normal dan berproduksi tinggi.
c.    Persiapan  Lahan
     Persipan lahan dilakukan agar lahan bebas dari gulma dan akar bekas tanaman lama. Hal ini perlu dilakukan agar pertumbuhan akar tanaman buncis tidak terganggu dan mengurangi resiko timbulnya inang hama dan penyakit. Tahapan yang dilakukan untuk persiapan lahan di bagi menjadi tiga tahap di antaranya:
1.         Tahap pertama adalah penggemburan Kegiatan pengolahan tanah dilakukan dengan cara membajak atau mencangkul tanah sedalam 20 - 30 cm agar lapisan tanah di bagian bawah dapat terangkat dan terkena sinar matahari.
2.         Tahap kedua pembuatan bedengan dengan ukuran lebar 100-110cm dengan ketinggian 30-40 cm dan jarak antara bedengan 50-60cm. Panjang bedengan disesuikan dengan kondisi lahan. Selanjutnya bedengan yang telah di cangkul kemudia dikasih dolomit.
Gambar 3. Pembuatan bedengan
3.         Tahap terakhir dari persiapan lahan adalah pemupukan dasar. Pemupukan dasar adalah pemberian pupuk organik dan anorganik pada lahan yang telah dipersiapkan. Pupuk organik yang digunakan adalah pupuk kandang 10-20 ton/ha atau 1 sak/10 m panjang bedengan serta 100 gram/tanaman. Pupuk anorganik yang digunakan adalah NPK phonska, ZA, dan SP-36  dengan perbandingan 1:1:1 yaitu asing – masing 50 gram/ tanama. Kemudian pupuk ditebar merata diatas bedengan.
            Budidaya tanaman buncis yang ada di HORTIMART AGRO CENTER menggunakan mulsa polyethylene ( mulsa plastik hitam dan perak). Penggunaan budidaya dengan mulsa dapat meningkatkan dan memperbaiki kulalitas tanaman serta dapat menekan pertumbuhan gulma, pemadatan tanah, erosi, dan dapat mempertahankan kelembaban di zona perkaran. Pemasanagan mulsa dilakukan apabila bedengan sudah dilembabkan dan diratakan. Perataan bedengan bertujuan meminimalisir adanya bongkahan tanah, sisa akar, dan batang tanaman sebelumnya yang dapat merusak mulsa.
            Pemasangan mulsa dilakukan pada saat matahari cukup terik. Kemudian mulsa dibentangkan diatas bedengan dengan permukaan perak yang menghadap ke arah luar. Setiap ujung dan panjang sisi mulsa di jepit dengan bilah bambu yang berukuran ±50 cm yang di runcingkan kedua ujungnya.
 
Gambar 4.  Pemasangan mulsa dan pemberian lubang
d.    Penanaman
     pada saat penanaman buncis, kebetulan tidak ada lahan kosong untuk dibuat sebagai media tanam buncis, karena tidak ada lahan kosong untuk penanaman buncis dilakukan di polibag. Sedangkan tanaman buncis  yang sudah ada di lahan mempunyai Jarak tanam adalah 30-40cm, Setelah jarak tanam ditentukan, maka pekerjaan selanjutnya adalah membuat lubang tanam dengan cara kaleng bekas yang telah di isi dengan bara api, kemudian tempelkan di permukaan mulsa dengan dua lubang. Lubang yang pertama untuk acir dan lubang yang ke dua untuk bibit tanaman buncis, dengan jarak 10cm.Tanam benih buncis pada lubang berisikan dua benih pada satu lubang.
e.  Pemeliharaan
     Kegiatan pemeliharaan meliputi pemupukan, pengairan, dan penyiangan.
1.      Pemupukan
                Pemupukan bertujuan untuk memberikan tambahan unsur hara bagi tanaman, karena hara yang disediakan tanah tidak mencukupi untuk pertumbuhan tanaman. Berkurangnya ketersediaan hara dalam tanah disebabkan adanya proses erosi, evaporasi (penguapan), atau diserap oleh tanaman. Pemupukan semua sayuran di Hoartimart agro center termasuk sayur buncis dilakukan 2x dalam 1 minggu, yaitu pada hari selasa dan hari kamis yang di lakukan di waktu pagi hari. Pupuk yang digunakan adalah pupuk cair yang mengandung N = 30%, P = 10%, K = 10%.
                             Pupuk ini dicampur dengan air sebanyak 150 ml, cara menyampurkannya dilarutkan terlebih dahulu di ember kecil dengan cara diaduk kemudian di masukkan kedalam gentong kemudian tambahkan air sampai 150 ml. Satu gentong berisi 150 ml air untuk ± 5 bedengan, 1 tanaman buncis di beri 1 gelas pupuk yang sudah di larutkan.
Gamabar 5. Pemupukan Buncis
2.      Pengairan
                             Pengairan merupakan syarat mutlak dalam keberhasilan usaha tani tanaman buncis.Untuk pengairannya dalam budidaya buncis di HORTIMART AGRO CENTER menggunakan sistem penyiraman setiap pagi menggunakan selang,  Untuk bulan Februari di HORTIMART AGRO CENTER sering terjadi hujan maka penyiraman tanaman buncis tidak sering dilakukan, penyiraman hanya dilakukan apabila tidak turun hujan.
3.      pemangkasan
                        Proses ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbanyak ranting-ranting sehingga diperoleh buah yang lebih banyak. Pemangkasan dilakukan pada saat tanaman berumur ±2 - 5 minggu.
                        Selain untuk memperbanyak ranting, pemangkasan juga ditujukan untuk mengurangi kelembapan sehingga dapat mengurangi perkembangan hama dan penyakit.

Gambar 6. Pemangkasan
f. Panen tanaman buncis
            Untuk panen dapat dilaksanakan ketika berumur 45 sampai 75  hari setelah penanaman. Waktu panen tanaman buncis yang ada di Hortimart Agrocenter di lakukan ketika pagi hari 2 kali dalam satu minggu. Panen dapat berlangsung sampai 15 sampai 17 kali pemanenan. Buah yang dipanen hanyalah buah yang berukuran sekitar 5-10 cm. Hortimart Agro Centerdalam interval 2 hari dapat memanen kurang lebih sebanyak 5-7 kg.
Gamabar 7. Panen buncis
g.    Penanganan pasca panen tanaman buncis
     Penanganan pasca panen merupakan tahap terakhir dari produksi. Penanganan pasca panen yang baik akan menguranggi presentase kerusakan setelah panen. Setelah pemanenan selesai, hasil panen dimasukkan kekeranjang sayur, kemudian diagkut ketempat prosesing. Setelah itu tanaman buncis yang sudah dipanen kemudian di sortir terlebih dahuludan ditimbang. Untuk tahap selanjutnya buncis yang sudah di timbang kemudian di pack untuk siap di jual. Tahap prosesing yang meliputi beberapa tahap yaitu:
-        Tahap 1 meliputi: perapian, pembersihan.
            Tahap 1 yaitu  sayuran yang selesai di panen di bersihkan dari kotoran yang menempel.
-        Tahap 2 meliputi: mutu
Tahap 2 disini sama seperti grading yaitu Sayuran yang baik langsung dibawa ke tempat grading untuk menggolong-golongkan menurut mutusesuai dengan pesanan.
-        Tahap 3 meliputi: ukuran
Tanaman buncis yang telah di golongkan menurut mutu menjadi 2 yaitu buncisA dan buncis B (curah), ukuran buncis  A kisaran 10-15 cm, ukuran buncis Bkisaran 15-20 cm. Setelah digolongkan antara buncis  A dan buncis  B. Kemudian dirapikan ditimbang menggunakan timbangan digital/timbangan biasa, dengan berat buncis A 0,2ons/ pcs dan buncis B 0,5ons/pcs. Buncis yang sudah ditimbang akan masuk ketahap pengemasan.
Gambar 8. Pemilihan Buncis
-        Tahap 4 meliputi: pengemasan
                        Setelah melewati beberapa tahap buncis yang sudah di golongkan menurut mutu dan ukurannya langsung di lakukan proses pengepakan.
Gambar 9. Pengemasan


















BAB V
PENUTUP

A.      Kesimpulan
            Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan Praktik Kerja Lapangan di Hortimart Agro Centeradalah sebagai berikut:
1.      Tanaman buncis memiliki potensi pasar yang cukup besar bisa dilihat dari sisi permintaan didalam negeri, seperti pada swalayan-swalayan dalam negeri yang masih butuh pasokan besar tanaman buncis.
2.      Tanaman buncis merupakan tanaman yang mudah dibudidayakan akan tetapi juga memerlukan perhatian dan perawatan yang lebih intensif, misalnya dengan pengairan, pembersihan lahan dan lain-lain.
3.      Proses budidaya tanaman buncisdi Hortimart Agro Center meliputi pembibitan pengolahan lahan, pemasangan plastik mulsa dan penanaman, pemeliharaan ( pemupukan, pengairan, penyiangan ), panen, pasca panen.
4.      Penanganan pasca panen di PT. Hortimart Agro Center dilakukan dengan beberapa tahapan antara lain: Perapian, pembersihan, mutu, ukuran,pengemasan.
5.      Sistem pemasaran PT. HORTIMART AGRO CENTER adalah dengan pemasaran secara langsung di toko PT. HORTIMART AGRO CENTER dan juga dipasarkan di luar PT. HORTIMART AGRO CENTER seperti Niki Baru, Mall Ciputra, Candi Akpol, Istana Buah Gajah Mada, Toko Hermon Dan Sri Ratu.

B.     Saran
1.      Menjaga dan meningkatkan kualitas, kuantitas dan kontinuitas produk yang dihasilkan sehingga dapat memperlancar pemasaran.
2.      Memperluas area pemasaran supaya pendapatan bertambah dan juga bisa menambah tenaga kerja.
3.      Memperluas mitra dengan petani sekitar agar pasokan sayuran lebih maksimal sehingga dapat memenuhi pesanan pasar
4.      Pemanfaatan sisa-sisa hasil sortasing sayuran yang tidak terpakai untuk dijadikan pupuk kompos maupun pakan ternak.
5.      Memaksimalkan pengaturan ruangan, sehingga ruangan dapat difungsikan semaksimal mungkin.
6.      Peningkatan teknologi atau peralatan yang digunakan dalam proses budidaya sampai penanganan pasca panen merupakan hal yang diperlukan agar proses budidaya sayuran dapat berjalan lebih optimal dan efektif.
7.      Penyuluhan terhadap petani dilakukan secara lebih tepat dan berkelanjutan agar penerapan teknologi pertanian yang diharapkan dapat tercapai dengan lebih optimal oleh petani.
8.      Lebih banyak membudidayakan sayuran secara organik untuk meningkatkan nilai jual sayur.















DAFTAR PUSTAKA
Bushan, K.B, et al. (2007). Correlation analysis for seed yield in French bean (Phaseolus vulgarisL.). Paninagar Journal of Research.
Cahyono, Bambang. (1988). Budi Daya Di Dataran Rendah. BIP.Sumatra Selatan.
          ( di akses pada tanggal 11 Desember 2014).
Karjono. (1992). Buncis – Buncis Tegak Dataran Rendah, TRUBUS, no 26hal 10 – 11.
Rukmana, R. (1994).Bertanam Buncis, Kanisius, Yoyakarta.
Setianingsih, T., Khaerodin. (1991). Pembudidayaan Buncis, Tipe Tegak dan Merambat. Penerbar Swadaya, Jakarta.

Setiawan, 1994.Sayuran Dataran Tinggi,  Penebar Swadaya, Jakarta.































Gambar 10. Foto bersama manajer lahan
Gambar 11. Pembuatan pupuk kandang
Gambar 12. Pemotongan tangkai bawah buncis

Gambar 13. Pemasangan label Hortimart Agro Center

Gambar 14. Pengepresan buncis
Gambar 15. Kemasan buncis siap jual
Gamabar 16. Pemasaran buncis di NIKI BARU salatiga
Gambar 17. Penyerahan plakat
Gambar 18. Foto bersama kapetan
Gambar 19. Foto bersama karyawan bagian procesing
Gambar 20. Foto bersama manager lahan

2 komentar:

  1. Saya di sini untuk berkongsi kesaksian saya tentang apa yang dilakukan syarikat pinjaman yang dipercayai untuk saya. Nama saya Nikita Tanya, dari Rusia dan saya ibu yang cantik dari 3 kanak-kanak saya kehilangan dana saya untuk mendapatkan pinjaman yang sangat sukar untuk saya dan anak-anak saya, saya pergi ke talian untuk mencari bantuan pinjaman semua harapan adalah hilang sehingga satu hari yang setia ketika saya bertemu kawan saya yang baru-baru ini memperoleh pinjaman dari Perkhidmatan Pendanaan Le_Meridian Dia memperkenalkan saya kepada syarikat pinjaman yang jujur ini yang membantu saya mendapat pinjaman dalam masa 5 hari kerja, saya akan berterima kasih untuk selama-lamanya kepada Bapak Benjamin, kerana membantu saya kembali berjalan kaki. Anda boleh menghubungi Encik Benjamin melalui e-mel: lfdsloans@lemeridianfds.com, mereka tidak tahu saya melakukan ini untuk mereka, tetapi saya hanya perlu melakukannya kerana ramai orang di luar sana yang memerlukan bantuan pinjaman sila datang ke syarikat ini dan selamatkan. Watsats: (+ 1 989-394-3740)

    BalasHapus